Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan praktikum letak daerah tumbuh tanaman

I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum fisiologi tumbuhan ini adalah untuk melihat daerah tumbuh akar dan batang tanaman.

II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Kacang Tunggak.
B. Pertumbuhan

III. METODE KERJA
A.Bahan dan Alat
  1. Bahan: benih kacang tunggak.
  2. Alat : nampan, penggaris, plat kaca (7,5 X10 cm), pot tanah, gelas pipa volume 600 ml, kertas tisu dan cawan petri.


B.Cara Kerja
a. Daerah tumbuh akar
  1. Plat kaca ukurn 7,5 X 10 cm dibungkus dengan kertas tisu dan diikat menggunakan karet gelang.
  2. Pilih 4 kecambah kacang tunggak yang berakar lurus lebih dari 2 cm, dengan menggunakan tinta cina akar kecambah diberi tanda garia sepanjang 20 mm dari ujung akar dengan interval 2 mm.
  3. Untuk control disiapkan 4 kecambah yang lain dan diberi satu garis saj dengan jarak 20 mm dari ujung akar.
  4. Kecambah pada plat kaca diikat dengn menggunakan karet gelang dan diletakan di nampan yang brisi air letakan di daerah yang terang.
  5. Setelah 48 jam jarak masing-masing garis pada semua akar diamati, catat dan dihitung reratanya.
  6. Di buat gambar skematis pertumbuhan akar kecambah mula-mula dengan garis-garis inervalnya dan keadan kecambah seteah 48 jam kemudian.

b. Daerah tumbuh batang
  1. Benih kacang tunggak pada pot di dalam kamar gelap dikecambahkan hingga mengalami etiolasi.
  2. Setelah kecambah berumur 4 – 5 hari, di pilih 5 kecambah untuk perlakuan dan 5 kecambah yang lain untuk control. Pada tanaman yang mendapat perlakuan diberi tanda dengan tinta cina dan diberi garis sepanjang 20 mm dengan interval 2 mm mulai dari ujung epikotil. Untuk control tanaman cukup diberi satu garis dengan jarak 20 mm dari ujung epikotil. Kemudian tanaman pada pot diletakan kembali ke dalam ruang gelap.
  3. Setelah dua hari diukur jarak antara masing-masing garis pada tanaman perlakuan dan kontrol  serta dihitung reratanya.
  4. Di buat kecambah mula-mula dan setelah 48 jam. Masing-masing interval dihubungkan sehingga akan Nampak daerah yang paling giat mengadakan pertumbuhan.

C. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum fisiologi tumbuhan ini dilaksanakan pada Hari Jum’at 14 Juni 2013 di Laboratorium dan greenhouse Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.


IV. HASIL DAN PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
a. Daerah tumbuh akar
Table hasi pengamatan sebagai berikut :

Laporan praktek letak daerah tumbuh tanaman

b. Daerah tumbuh batang
Laporan praktek letak daerah tumbuh tanaman

B. Pembahasan
Daerah tumbuh akar
Dari hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan kecambah kacang tunggak dengan perlakuan selama 48 jam mengalami perubahan pada setiap sampel akar kecambah kacang tunggak. Berdasarkan hasil pengamatan kecambah dengan interval awal 2 mm mengalami perubahan, hal ini ditunjukan dengan adanya pertambahan panjang pada setiap akar  kecambah. Untuk sampel kecambah ke-1 daerah yang mengalami pertambahan panjang akar terletak pada titik 3 yaitu 3 mm, titik 4 yaitu 4 mm, titik 5 yaitu 4 mm, titik 6 yaitu 5 mm, titik 7 yaitu 5 mm, titik 8 yaitu 6 mm, titik 9 yaitu 7 mm dan titik 10 yaitu 105 mm. Untuk sampel kecambah ke-2 daerah yang mengalami pertambahan panjang akar terletak pada titik 4 yaitu 3 mm, titik 5 yaitu 3 mm, titik 6 yaitu 3 mm, titik 7 yaitu 4 mm, titik 8 yaitu 4 mm, titik 9 yaitu 5 mm dan titik 10 yaitu 107 mm. Untuk sampel kecambah ke-3 daerah yang mengalami pertambahan panjang akar terletak pada titik 4 yaitu 3 mm, titik 5 yaitu 3 mm, titik 6 yaitu 4 mm, titik 7 yaitu 5 mm, titik 8 yaitu 6 mm, titik 9 yaitu 6 mm dan titik 10 yaitu 89 mm. Untuk sampel kecambah ke-4 daerah yang mengalami pertambahan panjang terletak pada titik 3 yaitu 3 mm, titik 4 yaitu 4 mm, titik 5 yaitu 5 mm, titik 6 yaitu 6 mm, titik 7 yaitu 7 mm, titik 8 yaitu 7 mm, titik 9 yaitu 8 mm dan titik 10 yaitu 131 mm. sedangakan pada control kecambah dengan interval awal 20 mm mengalami pertambahan panjang akar pada kontol kecambah ke-1 yaitu 106 mm, kontol kecambah ke-2 yaitu 45 mm, kontol kecambah ke-3 yaitu 24 mm dan kontol kecambah ke-4 yaitu 26 mm. Berdasarkan hasil pengamatan di atas menunjukan bahwa akar semakin panjang yang disebabkan karena adanya pengaruh hormon auksin pada meristem apikal akar yang terus membelah dan memanjang terutama pada ujung akar atau pada titik 10 yang pertambahan panjang akarnya sangat signifikan.


Daerah tumbuh batang
Dari hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan kecambah kacang tunggak dengan perlakuan selama 48 jam mengalami perubahan pada setiap sampel batang kecambah kacang tunggak. Berdasarkan hasil pengamatan kecambah dengan interval awal 2 mm mengalami perubahan, hal ini ditunjukan dengan adanya pertambahan panjang pada setiap batang kecambah. Untuk sampel kecambah ke-1 daerah yang mengalami pertambahan panjang batang teletak pada titik 7 yaitu 3 mm, titik 8 yaitu 3 mm, titik 9 yaitu 6 mm dan titik 10 yaitu 12mm. Untuk sampel kecambah ke-2 daerah yang mengalami pertambahan panjang batang terletak pada titik 5 yaitu 3 mm, titik 6 yaitu 4 mm, titik 7 yaitu 5 mm, titik 8 yaitu 7 mm, titik 9 yaitu 10 mm dan titik 10 yaitu 14 mm. Untuk sampel kecambah ke-3 daerah yang mengalami pertambahan panjang batang terletak pada titik 7 yaitu 3 mm, titik 8 yaitu 3 mm, titik 9 yaitu 7 mm, dan titik 10 yaitu 10 mm. Untuk sampel kecambah ke-4 daerah yang mengalami pertambahan panjang batang terletak pada titik 5 yaitu 3 mm, titik 6 yaitu 4 mm, titik 7 yaitu 5 mm, titik 8 yaitu 6 mm, titik 9 yaitu 8 mm dan titik 10 yaitu 13 mm. Untuk sampel kecambah ke-5 daerah yang mengalami pertambahan panjang batang teletak pada titik 8 yaitu 3 mm, titik 9 yaitu 4 mm dan titik 10 yaitu 11 mm. Sedangakan pada control kecambah dengan interval awal 20 mm mengalami pertambahan panjang batang pada kontol kecambah ke-1 yaitun 41 mm, kontol kecambah ke-2 yaitu 39 mm, kontol kecambah ke-3 yaitu 49 mm, kontol kecambah ke-4 yaitu 35 mm dan kontol kecambah ke-5 yaitu 27mm. Berdasarkan hasil pengamatan di atas menunjukan bahwa batang semakin panjang yang disebabkan karena adanya pengaruh hormon auksin pada meristem apikal batang yang terus membelah dan memanjang terutama pada ujung batang atau pada titik 10 yang pertambahan panjang batangnya sangat signifikan.


V. PENUTUP
A. Kesimpulan
  1. Setelah melakukan pengamatan maka dapat disimpulkan dari percobaan letak daerah tumbuh tanaman pada akar dan batang yaitu :
  2. Akar mempunyai pertambahan panjang rata-rata pada sampel ke-1 yaitu 14,3 mm, sampel ke-2 yaitu 13,5 mm, sampel ke-3 yaitu 12,2 mm dan sampel ke-4 yaitu 17,5mm.
  3. Batang mempunyai pertambahan batang rata-rata pada sampel ke-1 yaitu 3,6 mm, sampel ke-2 yaitu 5,1 mm, sampel ke-3 yaitu 3,5 mm, sampel ke-4 yaitu 4,7 mm dan sampel ke-5 yaitu 3,2 mm.
  4. Daerah tumbuh dari batang dan akar dari kecambah kacang tunggak adalah pada bagian ujung batang dan ujung akar. Karena adanya meristem apikal tepatnya meristem apeks pada bagian tumbuhan tersebut. 
  5. Bahwa daerah pertambahan panjang pada batang dan akar kacang tunggak terdapat pada daerah ujung batang dan ujung akar.

Posting Komentar untuk "Laporan praktikum letak daerah tumbuh tanaman"

Get access to thousands of craft files
Premium fonts & graphics for just $1
Download Free Fonts Now
Create Your Own Bundle Now