Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Praktikum Teknologi Benih Pengujian Daya Tumbuh Benih dan Kecambah

TINJAUAN PUSTAKA
Pengujian daya tumbuh benih seperti hanya pengujian kadar air dan pengujian kemurnian benih, merupakan pengujian rutin pada pengujian benih di laboratorium. Daya tumbuh benih adalah munculnya unsure-unsur utama dari lembaga suatu benih yang diuji yang menunjukan kemampuan untuk menjadi tanaman normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut. Persentase daya tumbuh benih adalah persentase dari benih yang membentuk bibit atau tanaman normal pada lingkungan yang sesuai dalam jangka waktu tertentu. Tinjauan pengujian daya tumbuh benih adalah untuk mendapatkan keterangan atau gambaran dari benih yang diuji yang mendekati kenyataan dilapangan. Daya tumbuh benih bersertifikat adalah 80% (padi dan kedelai) dan 90% (jagung).
Dari benih yang baik akan muncul kecambah yang normal, sebaliknya dari benih yang rendah kualitasnya makan akan muncul kecambah/bibit yang abnormal. Kerusakan benih akan terlihat nyata (retek kulit, mengelupas atau biji pecah) dan kadang-kadang tidak terlihat apabila kerusakan terjadi pada bagian dalam benih. Kerusakn benih dapat diketahui setelah benih berkecambah.
Kecambah atau bibit abnormal adalah bibit yang tidak memenuhi syarat sebagi bibit normakarena plumula terbelah, kerdil, akar tumbuh lemah atau tidak tumbuh sama sekali, koleoptil kosong atau tidak keluar seluruhnyadan plumula serta akar tumbuh melingkar-lingkar (spiral). Pada legume abnormalitas dapat berupa tidak ada koleoptil, hipokotil pendek, menjadi tebal atau terbelah, akar terhambat perkembangannya, kotiledon dan epikotil busuk atau rusak.
Biji keras adalah biji yang tetep keras pada akhir jangka waktu pengujian yang ditetapkan disebabkan kekerasan atau kekedapan kulitnya hingga tidak menyerap air. Biji dorman adalah biji hidup yang tidak tumbuh pada lingkungan 
Ada beberapa metode untuk menekspresikan vigor bibit, namun metode yang paling umum adalah dengan menguji kecepatan perkeambahannya. Kecepatan berkecambah dapat dinyatakan denga indeks vigor yang merefleksikan jumlah benih yang berkecamabh pada interval satu hari setelah dikecambahkan dan koefisien vigor/perkecambahan.


Indeks vigor dapat dirumuskan sebagai berikut :

V.I=GI/DI+G2/D2+G3/D3+G4/D4+⋯  Gn/Dn 

Keteranagn :
V.I : Vigor Indeks
G : Jumlah kecambah pada hari tertentu
D : Waktu yang berkoresponden dengan jumlah itu
n : jumlah hari pada perhitungan akhir.
Rumus Koefisien Vigor =  ((100)(A2+A2+⋯An)/(A1T1+A2T2+⋯AnTn)

Keterangan :
A : jumlah benih yang berkecambah pada hari tertentu
T : waktu yang bersesuaian dengn A
n : jumlah hari pada penilaian/perhitungan akhir
TUJUAN
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk menguji daya tumbuh dan kecepatan berkecambah benih tanaman, mengidentifikasi kecambah atau bibit normal dan abnormal


CARA KERJA
  1. Siapkan bak kecambah, masukan media pasir atau tanah dan basahi.
  2. Pilih benih yang bermutu biak fisik, fisiologis maupun genetis dan pilih benih yang bernas. Pemilihan benih dapat dilakukan dengan perendaman, benih yang terapung dibuang.
  3. Kecambah sebanyak 50-100 benih, tanam benih pada media pasir dengan kedalaman disesuaikan denag ukuran benih agar kecambah mampu muncul denga mudah.
  4. Amati setiap hari banyak benih yang berkecambah sampai jangka waktu tertentu (7 atau 14 hari), hitung daya tumbuh benih/bibit berdasarkan bibit normal. Hitung berapa persen benih yang berkecambah, indeks vigor dan koefisien vigor.
  5. Amati bibit normal dan abnormal, bandingkan bentuknya, gambarkan dan sebutkan spesifikasi abnormalitasnya dan tipe kecambahnya.


HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Dari hasil praktikum pengujian daya tumbuh benih dan kecambah jagung dengan sampel benih jagung dengan banyak 25 butir benih diperoleh data sebagai berikut :
Hari ke Jumlah kecambah
Laporan Praktikum Teknologi Benih Pengujian Daya Tumbuh Benih dan Kecambah


Pembahasan
Pengujian daya tumbuh dan kecambah benih jagung sebanyak 25 butir dilakukan di green house Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta. Benih jagung mulai berkecambah sebanyak 3 biji pada hari ke-5 setelah sebar, 5 biji pada hari ke-7 setelah sebar. 4 biji pada hari ke-9 setelah sebar dan 2 biji pada hari ke-11 setelah sebar. Dari total benih jagung 25 biji yang mampu berkecambah hanya 14 biji, benih jagung yang tidak berkecambah sebanyak 11 biji dimungkinkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ; faktor dari benih jagung itu sendiri dan lingkungan yang tidak mendukung perkecambahan benih jagung tersebut.
Perhitungan

Vigor Indeks :
V.I=  G1/D1+G2/D2+G3/D3+ …  Gn/Dn
V.I=  3/5+5/7+4/9+2/11
V.I= 1.9405

Koefisien Vigor :
Rumus koefisien vigor = ((100)(A1+A2+⋯An))/(A1T1+A2T2+⋯AnTn)
= ((25)(3+5+4+2))/((3x5)+(5X7)+(4x9)+(2x11))
= 350/108
= 3.2407


PENUTUP
Kesimpulan
Pengujian daya tumbuh kecambah merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mutu benih, sehingga dapat diketahui persentase daya tumbuh kecambah benih tersebut.
Dalam pengujian daya tumbuh kecambaha harus diperhatikan faktor-faktor yang mendukung biji untuk kecambah, supaya biji tersebut dapat tumbuh dengan optimal.
Pengujian daya tumbuh kecambah benih jagung di atas mempunyai nilai Vigor Indeks(V.I) = 1.9405 dan Koefisien Vigor = 3.2407.

Saran
Pengujian daya tumbuh dan kecambah merupakan hal yang penting dalam mutu benih, sehingga dalam pengujiannya diperlukan faktor-faktor yang sesuai untuk mendukung benih berkecambah.

Kunjungi Juga     : www.oesron.com

Posting Komentar untuk "Laporan Praktikum Teknologi Benih Pengujian Daya Tumbuh Benih dan Kecambah"

Get access to thousands of craft files
Premium fonts & graphics for just $1
Download Free Fonts Now
Create Your Own Bundle Now